Jumat, 09 Januari 2009

MENDAKI SANDAL

kita memutuskan keluar rumah. Aku dari pintu depan, dan kau
dari pintu dapur. Tak ada yang memilih pingsan atau kejang.
tak ada yang memilih “pecahkan!”. Tanpa membanting, 
kita memutuskan keluar, dan tak ada yang dibuat tergesa, 
sandal terpakai seperti biasa menutup separuh ketelanjangan kaki kita
menutup luput dunia, khusuk dalam membran telinga.

2008


Tidak ada komentar:

Posting Komentar